Muratara, Center-post.com - Tambang batu Gelena yang diduga tak berizin alias ilegal yang terletak di wilayah Desa Jangkat, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel), sudah sangat meresahkan warga.
Menurut beberapa masyarakat setempat tambang yang sudah beroperasi satu bulan ini selain di duga tak memiliki izin resmi, para pelaku penambang batu Gelena tersebut juga diduga melakukan penyerobotan lahan milik masyarakat lokal di sana.
Ramdon, warga Desa Jangkat, yang mengaku sebagai pemilik lahan mengatakan, kegiatan yang diduga ilega ini sudah berlangsung selama satu bulan.
Parahnya, pelaku diduga penambang Ilegal ini beroperasi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemilik lahan, maupun kepada pemerintah Desa Jangkat.
"Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan dan tanpa permisi dan kesepakatan apa-apa", Ucap Ramdon, saat di wawancarai wartawan, Rabu (10/7/2024)
Disampaikan, selain itu lahan kami juga sudah di serobot oleh para penambang sedikitnya kurang lebih ada 1 hektar, sebab ini dulunya adalah kebun karet nenek kami.
Dirinya berharap kepada pihak yang berwajib agar pelaku penambang Ilegal ini segera menindak tegas karena sudah sangat meresahkan warga.
Hal senada juga di sampaikan oleh warga lainnya, Sapri, yang merasa diresahkan oleh penambang disini, karena jalan miliknya juga sempat di serobot oleh Oknum-oknum penambang disini.
Diceritakan, dulu mulanya warga sempat Diiming-imingikan dengan uang Rp.20 juta agar warga memberikan akses jalan namun, janji tersebut tidak pernah di tepati sampai saat ini.
Pemangku Adat Desa Jangkat, Supri, meminta kepada bapak Kapolda Sumsel untuk menindaklanjuti oknum penambang yang di duga ilegal ini sebab sangat merugikan, dengan menambang tanpa permisi dan tanpa dokumen yang jelas.
Lebih jauh Sekretaris Desa (Sekdes) Jangkat, Muhammad Saleh, juga membenarkan adanya tambang yang beroperasi di desanya.
Saleh, sapaan akrabnya berharap, pihak berwajib untuk menghentikan persoalan ini, karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan semacam Huru-hara, ia mengatakan menurut informasi dari warga di desanya masyarakat sudah resah dengan lahan mereka di serobot seperti ini. (Tim/Rls)